Akhirnya 7 Trik Manipulasi Program Reseller/ Affiliate Program Terbongkar

Berikut ini anda akan mendapatkan ebook berisi 7 trik manipulasi yang diterapkan kebanyakan admin program reseller/ affiliate program di Indonesia untuk meraup keuntungan dari hasil kerja para reseller/ affiliatenya.

7 trik ini adalah rahasia yang hanya diketahui oleh segelintir orang. Pelajari 7 trik manipulasi ini untuk dapat menghindari dan semoga sukses di dunia internet marketing.

>>> Rahasia 7 Trik Manipulasi Program Reseller/Affiliate Program


Rabu, 27 Oktober 2010

Penipuan di Internet di Balik Sales Letter yang Terbuka

Apa yang anda jadikan tolok ukur dalam menilai seorang internet marketer dengan produk yang dijualnya di internet adalah penipuan?

Kebanyakan orang mungkin akan menjawab kira-kira begini:

“Saya akan melihat apakah yang ia berikan melalui produknya sesuai dengan yang ia janjikan pada sales letternya”

Saya bahkan pernah menemukan ada Internet Marketer yang membela Internet marketer (IMer) lainnya dari tuduhan penipuan hanya karena IMer tersebut bersikap terbuka dalam sales letter-nya. Ia menunjukkan secara transparan inti dan materi produknya pada sales letter. Ia tidak menutup-nutupi atau menyembunyikannya. Singkatnya, sang Imer bukan penipu karena tidak ‘menjual produk dalam karung’.

Benarkan cara penilaian ini? Tentu saja benar. Penjual yang ternyata tidak memberikan apa yang ia janjikan pada pada sales letter tentu saja berarti menipu.

Tapi cara penilaian ini TIDAK CUKUP dan memiliki 2 kelemahan. Pertama, para netter memiliki latar belakang, pengalaman dan kondisi khusus yang menyebabkan penilaian mereka berbeda-beda.

Si A mungkin menilai sebuah ebook tentang internet marketing bermutu tinggi lantaran ia baru mengenal internet marketing saat membeli/membaca ebook tersebut. Tapi si B menilainya sebagai ebook sampah atau murahan karena kebetulan yang bersangkutan sudah cukup banyak belajar materi internet marketing sebelum membeli dan membaca ebook tersebut.

Yang KEDUA – dan ini yang menjadi fokus dalam posting ini – adalah bahwa penipuan bisa terjadi atau dilakukan di luar sales letter dan materi produk. Misalnya, pada sistem pemasaran/penjualan yang diterapkan dalam memasarkan suatu produk.

Disini saya berbicara (=menulis) tentang sistem reseller/affiliasi pada program-program affiliate/reseller di Indonesia.

Persoalan ini sangat krusial mengingat umunya Internet Marketer di Indonesia menggunakan program affiliate/reseller dalam memasarkan produknya. Metode ini terbukti efektif memasarkan produk di internet.

Pada saat yang sama, memasarkan produk orang lain atau yang lebih populer dengan istilah reseller/ affiliate marketing adalah metode menghasilkan uang di internet yang paling direkomendasikan buat pemula, bahkan tetap idola para senior.

Dan tahukah anda rahasia trik-trik manipulasi/penipuan yang banyak diterapkan pengelola program affiliate /reseller pada sistem reseller/affiliasinya?

Saya menemukan setidaknya ada 7 trik manipulasi. Sebagiannya bisa dihindari oleh reseller/affiliate, sedangkan yang lain berada di luar kendali mereka sehingga siapapun yang ikut program affiliate/ reseller yang menerapakan trik manipulasi ini akan terkena tipu.

Seorang penjual/pemasar online bisa saja terbuka dalam sales letternya soal materi produk yang ia jual, tapi kalau ia menerapakan sistem reseller/affiliasi yang manipulatif, maka pasti merugikan para reseller/affiliate. Faktanya, mereka diperalat dan diperas untuk memperkaya si pengelola.

Salah satu dari 7 trik manipulasi pada sistem reseller/afiliasi adalah sistem default. Untuk mempelajari sistem ini, silahkan lihat di 7 Trik ManipulasiProgram Reseller Terbongkar!

Untuk mengetahui contoh kasus kehilangan komisi akibat sistem default, lihat di Cara Promosi Link Affiliate/Reseller yang Umum tapi Salah Fatal.

Untuk mengetahui cara amatir-paling sederhana – tapi tidak diketahui kebanyakan reseller/affiliate – untuk menghindari trik penipuan pada sistem reseller/affiliate, lihat di Cara Melindungi Komisi Reseller/Affiliate dari Pencurian.

Semoga bermanfaat!

Rabu, 20 Oktober 2010

Cara Promosi Link Affiliate/Reseller Yang Umum Tapi Salah Fatal

Banyak affiliate/reseller yang tidak mengetahui cara mempublikasikan/ mempromosikan link affiliate/reseller yang benar. Saya sudah sering menyampaikan ini.

Bahkan saya berani mengatakan ada PULUHAN RIBU affiliate/reseller yang kehilangan komisi karena tidak tahu cara mempromosikan link affiliate/reseller yang aman.

Beberapa hari lalu saya coba mengamati link-link banner yang dipasang di blog-blog bertraffic tinggi, tempat para affiliate/reseller biasanya mengiklankan produk affiliate/reseller-nya. Saya mengunjungi tiga blog, yaitu blog Mas Rozy, Kang Rohman dan Mas Cosa.

Dan tahukah anda apa yang saya temukan? Lihat gambar-gambar berikut:

Gambar 1


Gambar 2



Gambar 3

Pemasangan 3 iklan banner di tiga blog tersebut SALAH FATAL. Ketiga affiliate/reseller yang memasang banner itu, mengarahkan pengunjung yang meng-klik bannernya langsung menuju link affiliate/reseller yang asli, bukan link/url yang aman.

Mestinya setidaknya mereka membuat url pengganti yang mengarahkan pengunjung ke link affiliate mereka (baca: url redirect), lalu berpromosi dengan url redirect tersebut. (Panduan detil mengenai cara membuat url redirect ini lihat di Cara Melindungi Komisi Reseller/Affiliate anda dari Pencurian).

Apakah mereka tidak mendapat panduan promosi yang benar dari pengelola program affiliate/reseller yang mereka ikuti? Tentu saja (umumnya) tidak. Karena kalau para pengelola itu memberikannya, mereka tidak akan mendapat aliran komisi yang melimpah sebagai hasil kerja para reseller/affiliate.

Kalaupun ada pengelola yang memberikannya, itu tidak dalam konteks memberikan panduan affiliate marketing yang aman, untuk melindungi komisi para affiliate/reseller.

Karena reseller/affiliate tidak mengerti maksud di balik panduan tersebut, mereka tidak menerapkannya – apalagi untuk menerapkan itu lebih rumit dan kadang butuh biaya tambahan.

Darimana kita bisa mengetahui kesalahan pemasangan banner di blog-blog? Mudah saja. Coba dekatkan cursor (mouse) pada banner, lalu lihat url yang muncul pada kolom url bawah web browser. Itulah halaman web yang akan muncul (baca: landing page) jika banner diklik.

Dari situ kita bisa tahu, apakah url tersebut adalah link affiliate/reseller yang aman atau tidak. Untuk jelasnya lihat ketiga gambar di atas dan perhatikan tanda panah di bagian bawah.

Jika cara itu tidak jalan, bisa dengan langsung mengklik banner lalu memperhatikan url yang muncul pada addres bar web browser saat landing page terbuka.

Dengan cara promosi di atas kemungkinan besar ketiga affiliate/reseller akan kehilangan komisi karena kedua produk atau program reseller yang mereka iklankan (banner pada gambar 1 dan 2 mempromosikan produk/program reseleller yang sama) menerapkan sistem default pada sistem reseller/affiliasinya – bahkan lebih parah. (Sorry, saya tidak menjelaskan lebih jauh disini).

Jika anda belum mengerti apa itu sistem default dan bagaimana sistem ini sangat merugikan para affiliate/reseller, silahkan baca penjelasannya di Penipuan Affiliate Program Terbongkar

Berapa kerugian yang mungkin dialami ketiga affiliate/reseller di atas?

Sulit memastikannya. Kita tidak tahu berapa orang dari pengunjung blog tersebut yang mengklik banner selama masa pemasangannya dan berapa dari mereka yang kemudian membeli produk yang ditawarkan program reseller/affiliasi.

Sebagai penyederhanaan, kalau dengan memasang banner selama 30 hari di blog bertraffic tinggi di atas, masing-masing reseller/affiliate bisa menjual 1 produk (Ini jumlah yang kecil!) dan komisinya lari ke pengelola, maka ia rugi sebesar komisi yang mestinya ia dapatkan, PLUS biaya pemasangan bannernya.

Tahukah anda berapa biaya yang mereka bayar untuk memasang banner di ketiga blog di atas?

Di blog pertama : Rp. 125.000/bulan
Di blog kedua : Rp. 75.000/bulan
Di blog ketiga : Rp. 150.000/bulan

Karena itu saya mengatakan, para reseller/affiliate tidak saja diperalat untuk memperkaya pengelola program reseller/affiliatenya, tapi juga diperas. Ya, uang mereka habis untuk berpromosi dan komisi yang semestinya mereka dapatkan, tapi justru mengalir ke rekening pengelola/patnernya.

Dari kasus di atas, ada satu hal yang menarik perhatian saya. Dalam paket ebook yang dijual oleh program reseller yang dipromosikan pada ketiga blog di atas, sebenarnya ada panduan yang kalau diikuti oleh affiliate/reseller, maka bisa melindungi komisi reseller/affiliatenya.

Tapi, karena tidak disampaikan oleh pengelola dalam konteks informasi cara mempromosikan link affiliate/reseller yang aman – melainkan sekadar info cara promosi produk/program reseller/affilisi – banyak reseller/affiliate yang tidak menerapkannya.

Bagaimana saya bisa tahu? Tentu saja tahu karena saya juga member di kedua program reseller/affilisi di atas… Hehehe

Ini menunjukkan bahwa para affiliate/reseller di Indonesia kebanyakan kurang terdidik (not well-informed). Mereka begitu saja berpromosi, tapi tidak mengeti apa yang mereka lakukan. Pada saat yang sama para pengelola program affiliate/reseller enggan memberitahu mereka, bahkan ‘memanfaatkan’ ketidaktahuan itu untuk memperkaya mereka.

Bagaimana menurut anda?

Rabu, 13 Oktober 2010

Cara Melindungi Komisi Reseller/Affiliate Anda dari Pencurian Pengelola Program Reseller

Jika anda seorang reseller atau affiliate yang belum tahu cara melindungi komisi anda, atau bahkan tidak tahu bahwa komisi anda bisa dicuri orang lain, maka tutorial ini untuk anda.

Untuk melindungi komisi reseller/afiliasi, anda perlu melakukan tehnik promosi yang benar, tepatnya mempublikasikan link reseller/afiliasi anda dengan benar. Salah satunya adalah dengan mengganti link reseller/afiliasi anda dengan link/url lain, namun tetap mengarahkan pengunjung (calon pembeli) menuju link reseller/afiliasi anda.

Maksudnya, ketika pengunjung meng-klik link/url pengganti yang anda buat, maka halaman web (web page) yang muncul adalah web page dari link reseller/afiliasi anda, atau yang sering disebut web replika. Tehnik ini biasa disebut url redirecting.

Di internet ada banyak web yang menyediakan layanan url redirecting. Adapun yang saya rekomendasikan adalah layanan http://ambil.info. Layanan ini milik salah satu IMer Indonesia. Soal alasan memilih layanan ini akan anda temukan nanti.

Berikut langkah-langkah url redirect dengan web service http://ambil.info:

1. Buka http://ambil.info

2. Isi kolom isian yang muncul. Lihat gambar di bawah ini:


Judul Halaman :
Kata Kunci :
Deskripsi :

Isi ketiga kolom isian di atas dengan kata atau kalimat yang anda targetkan untuk mempromosikan produk reseller/affiliate anda.
Untuk judul halaman akan tampak pada web browser saat url/link redirect dibuka. (Lihat judul 'Belajar Affiliate Marketing' pada gambar di bawah:


URL Asli : Isi dengan link reseller/afiliasi anda.
URL Baru : Isi dengan url pengganti yang anda inginkan. Buat yang
Singkat dan mudah diingat. Kalau bisa cukup satu kata.

3. Klik “Rubah URL Saya”. Bila proses ini berhasil, akan muncul banner yang menunjukkan bahwa url redirect anda sudah berhasil di buat:

URL anda sudah berubah menjadi : http://ambil.info/urlbarupilihananda

Jika belum berhasil, biasanya karena url baru pilihan anda sudah digunakan orang lain. Silahkan ikuti petunjuk yang tersedia untuk mengganti url baru pilihan anda.

Contoh url redirect yang saya buat adalah untuk mengganti link afiliasi saya di d’BC online untuk ebook belajar affiliate, yaitu http://www.dbc-online.com/user/bangarman/Ebook_Belajar_Affiliate. Hasil url redirectnya adalah http://ambil.info/affiliatetop. Lihat gambar berikut:


Mengapa menggunakan http://ambil.info?

Pertama, karena gratis.

Kedua, Sangat mudah, cocok untuk pemula. Anda bisa melakukannya dalam 5 menit.

Ketiga, karena dengan layanan http://ambil.info, url yang tampak pada address bar web browser saat url redirect diklik adalah url redirect itu sendiri, bukan link reseller/afiliasi anda yang asli. (Lihat gambar di atas).

Jika yang tampak adalah link reseller/afiliasi anda yang asli, maka kemungkinan besar pengunjung (calon pembeli) akan lupa url redirect anda.

Akibatnya, jika mereka kembali membuka situs reseller/afiliasi yang anda ikuti beberapa waktu/hari kemudian, mereka tidak lagi membukanya melalui url redirect anda, melainkan melalui url domain dari program reseller atau affiliate program yang anda ikuti.

(Note: Anda juga bisa menggunakan layanan url redirect lain dengan kriteria di atas, apalagi kalau ada tambahan layanan seperti statistik dan testing.)

Dan jika itu yang terjadi, kemungkinan anda akan kehilangan komisi anda. Apalagi jika sistem reseller/afiliasi yang digunakan program reseller/afiliasi anda adalah SISTEM DEFAULT, hampir pasti anda tidak akan mendapatkan komisi anda, melainkan mengalir ke rekening pengelola program reseller/afiliasi anda atau patnernya.

Sampai disini anda sudah tahu bahwa anda perlu pengunjung (calon pembeli) tidak berhubungan langsung dengan url domain dari program reseller/afiliasi yang anda ikuti, bahkan tidak juga dengan link reseller/afiliasi anda sendiri.

Untuk itu anda perlu membuat url pengganti yang tetap mengarahkan pengunjung (calon pembeli) menuju web page dari link reseller/afiliasi anda (= web replika) ketika url pengganti tersebut diklik yang biasa disebut url redirect.

Satu lagi anda perlu menggunakan layanan pembuat url redirect yang membuat url redirect anda tetap muncul pada address bar web browser saat url redirect diklik.

Yang mungkin belum anda pahami adalah bagaimana dengan tidak mengikuti panduan di atas anda kemungkinan besar kehilangan komisi; apa yang dimaksud dengan SISTEM DEFAULT yang mengakibatkan komisi anda hampir pasti hilang, tepatnya dicuri pengelola program reseller/afiliasi anda atau patner sekongkolnya.

Mengenai pertanyaan-pertanyaan sudah saya buat thread khusus. Karena itu saya tidak akan mengulanginya disini. Silanhkan langsung ke TKP => 7 Trik Manipulasi Program Reseller Terbongkar.

PERINGATAN KERAS:

Mengganti link reseller/affiliasi dengan url redirect, termasuk dengan layanan ambil.info, tidak bisa sepenuhnya melindungi komisi anda. Ada 3 trik manipulasi yang sepenuhnya berada di luar kendali reseller/affiliate. Tapi maaf saya tidak bisa memberitahunya disini :-)

Rabu, 06 Oktober 2010

Cara Membodohi (Calon) Konsumen Anda!

Anda ingin tahu cara membodohi (calon) konsumen anda?

Jika ya, ini caranya:

Tawarkanlah produk yang ingin anda jual. Beri label harga yang tinggi-selangit. Lalu beri diskon besar – kalau bisa hampir 100%!

Misalnya, beri produk anda label harga Rp. 1 Juta. Lalu beri diskon 90%. Jadi konsumen cukup membayar Rp. 100.000.

Cara ini bisa anda padukan dengan pemberian bonus agar penawaran anda lebih menarik. Produk-produk bonus tersebut anda beri label harga. Sekali lagi, jangan tanggung-tanggung… beri label harga yang mahal – kalo bisa lebih mahal dari harga produk utama!

Misalnya, harga produk utama adalah Rp. 100.000. lalu anda beri 6 bonus. Masing-masing bonus tersebut anda beri label harga Rp. 150.000. Totalnya jadi Rp. 900.000,-.

Ingat anda tidak sekadar mengatakan bonus-bonus tersebut bernilai mahal, tapi benar-benar anda beri label harga RP. 150.000.

Dengan begitu, calon konsumen anda akan merasa membeli produk bernilai Rp. 1 juta hanya dengan Rp. 100.000. Bukankah mereka tidak perlu membayar bonusnya?

………

Jika anda berpikir saya benar-benar ingin memberi tahu anda cara membodohi (calon) konsumen anda, tentu saja tidak! Saya mengerti betul, membangun kepercayaan dalam berbisnis (online) adalah mutlak. Dan membodohi (calon) konsumen bukanlah resep jitu membangun kepercayaan mereka.

Uraian di atas hanya parodi atas praktek pembodohan yang terlanjur marak di dunia internet marketing (Meskipun saya tahu betul ada yang melakukannya sekadar ikut-ikutan, tidak mengerti dampak buruknya).

Saya membuatnya sebagai pemanasan sebelum mengajak anda merenung lebih mendalam. Ya, saya benar-benar mengharap anda meluangkan waktu sejenak untuk merenungkan hal-hal berikut:

  1. Jangan pernah membodohi dan mempermainkan (calon) konsumen anda, jika anda ingin berbisnis untuk jangka panjang
  2. Jangan memberi label harga pada produk bonus atau produk yang anda berikan secara gratis, atau (calon) konsumen anda tau pengunjung situs anda akan bertanya-tanya dalam hati, “Kalau bonus-bonus tersebut bisa anda jual dan menghasilkan uang, kenapa tidak anda jual saja? Memangnya anda sudah tidak butuh uang?”
  3. Jangan memberi label harga pada produk bonus kecuali anda menjual produk bonus tersebut di tempat lain dengan label harga yang sama. Jika tidak, lama-lama (calon) konsumen anda akan sadar bahwa anda hanya mempermainkan persepsi mereka atas nilai produk anda. Jika ada orang lain yang menjual produk yang sama dengan produk bonus yang anda berikan, cukup katakan dan tunjukkan itu kepada (calon) konsumen anda agar mereka sadar bahwa produk bonus yang anda berikan memang benar-benar bernilai jual.
  4. Jangan memberi label harga pada produk bonus yang anda berikan, apalagi nilainya (jauh) melebihi harga produk utama. Jika tidak, calon pembeli akan merasa aneh dan bertanya-tanya, “Anda mau jual produk atau jual bonus?”
  5. Jangan memberi diskon tanpa batas (waktu atau ketentuan lainnya). Kalau anda ingin memberi diskon, berilah batas waktu, untuk orang-orang tertentu, atau ketentuan lainnya. Diskon yang tanpa batas berarti bukan diskon, melainkan hanya permainan kesan.
  6. Ada orang yang membagi-bagikan produk secara gratis untuk membangun popularitas, branding dan kepercayaan orang lain. Pertanyaannya, kalau tujuannya adalah mendapatkan popularitas, branding dan kepercayan, lantas mengapa ada label harganya? Produk gratis kok berlabel harga?
Demikianlah hal-hal yang ingin saya share untuk kita renungkan bersama.

Saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan posting ini.

Semoga bermanfaat!

Jumat, 01 Oktober 2010

7 Trik Manipulasi Program Reseller Terbongkar!



Saya yakin anda sudah mengenal affiliate program dan/atau reseller program. Affiliate program adalah sistem pemasaran yang paling efektif dan paling banyak digunakan dalam pemasaran online.

Dengan sistem ini, pemilik produk bisa menjual produk secara cepat dan luas karena bekerja sama dengan para affiliate/reseller yang ikut memasarkan produknya.

Tapi tahukah anda, banyak pengelola affiliate program di INDONESIA yang mengeksploitasi dan menipu affiliatenya? Inilah yang ingin saya ungkap dalam posting ini.

Sebelum anda salah paham, saya ingin jelaskan di sini, affiliate program pada dasarnya memang bagus. Seperti saya tulis di atas, sistem pemasaran affiliate program sama-sama menguntungkan bagi pemilik produk/pengelola dan para affiliate.

Program ini berbeda dari program-program penipuan dan pembodohan di internet seperti arisan berantai dan money game.

Yang jadi masalah adalah BANYAK pengelola affiliate di INDONESIA program yang 'memanfaatkan' ketidaktahuan para affiliate / reseller tentang hal-hal teknis menyangkut sistem website affiliasi untuk mengeksploitasi dan menipu mereka.

Salah satu trik yang kerap mereka terapkan adalah memanipulasi sistem permrosesan data affiliate pada script affiliasi (script reseller)-nya dengan cara yang biasa disebut sistem default (id/link) affiliate.

PERTANYAAN: Sudah pernah mendengar istilah ‘pemrosesan data’ ini?

Untuk memahaminya secara praktis, coba jawab pertanyaan berikut:

“Siapa yang terpilih jadi affiliate saat ada calon pembeli yang mengakses website affiliasi tanpa referensi atau – dengan kata lain - mengakses website affiliasi melalui url domain-nya?
"

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut tentu anda sudah mengerti bahwa pengelola affiliate program memberikan komisi kepada affiliate atas usaha memasarkan produk/jasa.

Affiliate melakukannya dengan cara mendatangkan calon pembeli ke website affiliasi melalui link affiliate-nya.

Saat calon pembeli mengakses website affiliasi melalui link affiliate dan membeli produk yang ditawarkan, maka secara OTOMATIS, pemiliki link affiliate tercatat sebagai sponsor/affiliate yang mendapat komisi.

Sekali lagi, penetapan ini terjadi secara otomatis melalui sistem pemrosesan data pada script website affiliasi sesuai settingan pengelola/admin.

Persoalannya, kembali ke pertanyaan di atas, siapa yang terpilih jadi sponsor jika calon pembeli (kembali) mengakses website affiliasi melalui url domain – tidak melali link affiliate?

JAWABAN: Dalam affiliate program yang menggunakan ‘sistem default’, pengelola affiliate program menetapkan affiliate tertentu sebagai affiliate tetap (baca: default affiliate) tiap kali ada calon pembeli mengakses website affiliasi tanpa referensi (melalui url domain) – KECUALI script website affiliasi tersebut juga memberlakukan cookie.

---------------------

Apa itu cookie?

Cookie disini berarti data atau ID affiliate yang 'ditanam' script website affiliasi pada komputer pengunjung (calon pembeli) melalui web browser.Jika calon pembeli mengakses website affiliasi melalui link affiliate tertentu, misalkan saja link affiliate si A, maka ID affiliate si A akan tertanam pada komputer calon pembeli.

Dan jika calon pembeli ini kembali mengakses website affiliasi dalam jangka waktu tertentu sesuai settingan masa berlaku cookie dan dengan komputer yang sama, maka yang terpilih sebagai sponsor (affiliate)-nya adalah si A.

---------------------

Kembali ke sistem default, default affiliate biasanya adalah orang dekat admin, seperti pasangan, saudara, dan teman. Pengelola dan default affiliate bersekongkol untuk mengelabui para affiliate dan calon pembeli.

Default affiliate meminjamkan data diri dan nomor rekening banknya kepada admin untuk dijadikan tujuan pembayaran atas pembelian produk/jasa yang ditawarkan pada website affiliasi.

Keberadaan affiliate ID dan nama default affiliate biasanya tersembunyi. Hanya sedikit website affiliasi yang menampilkan nama affiliate pada halaman depan websitenya.

Selain itu, saat calon pembeli membuka website affiliasi lewat url domain (=utama), url yang tampil pada web browser tidak menunjukkan default (id) affiliate, tetapi tetap url utama website affiliasi.

Kadang default (id) affiliate tampak pada bagian bawah web browser saat kursor didekatkan pada menu order atau link order. Juga pada halaman order atau pemesanan (yang muncul setelah link/menu order diklik).

Keberadaan default affiliate kadang baru jelas saat calon pembeli melakukan pemesanan. Tapi ada juga website affiliasi yang sama sekali tidak menunjukkan identitas default affiliate.

Contoh Praktis

Saya akan menjelaskan proses penipuan dengan sistem default affiliate ini dengan contoh praktis. Katakanlah anda mengikuti sebuah affiliate program yang beralamat di www.namasitus.com. ID atau link affiliate anda adalah www.namasitus.com/?id=anda.

Dengan berbagai upaya promosi, anda mengarahkan calon pembeli menuju web affiliasi via link afiiliate anda. Mereka tiba di homepage website affiliasi, membaca sales letter atau bahkan meng-copy-nya untuk mereka pelajari secara offline.

Mereka tidak langsung membeli, tapi lebih dulu menimbang-nimbang penawaran pada sales letter selama beberapa hari atau minggu.

Dalam rentang waktu tersebut, mereka juga mencari informasi lebih banyak tentang produk/jasa yang ditawarkan, tentang reputasi dan kredibilitas pemiliknya, review produk dan lain sebagainya.

Setelah merasa mantap dan memutuskan untuk membeli, mereka kembali mengakses website affiliasi untuk melakukan pemesanan dan pembayaran.

Masalahnya, saat kembali, mereka tidak lagi menggunakan link affiliate anda, yaitu www.namasitus.com/?id=anda, melainkan lewat url utama, yaitu www.namasitus.com.

Ini bisa terjadi karena mereka tidak tahu menahu soal id/link affiliate anda, tidak ingat link affiliate anda, atau tidak mau susah-susah menuliskan link affiliate anda yang panjang itu pada web browser.

Akibatnya, yang terpilih sebagai affiliate bukan anda lagi, melainkan default affiliate-patner admin. Ingat, dalam sistem default affiliate, jika web affiliasi diakses lewat url utama, maka yang jadi affiliate adalah default affiliate-patner admin!

Selanjutnya calon pembeli memesan produk yang ditawarkan, mengisi formulir yang tersedia setelah meng-klik link/menu order.

Sesaat kemudian, script affiliasi/reseller secara otomatis mengirimkan email tagihan kepada calon pembeli berisi data default affiliate beserta nomor rekeningnya (di samping data dan nomor rekening admin) sebagai tujuan pembayaran tagihan

Seperti yang bisa anda lihat, riwayat anda sebagai affiliate benar-benar TAMAT!

Meskipun anda yang pertama kali berpromosi kepada calon pembeli, anda tidak mendapatkan komisi penjualan. Komisi tersebut masuk ke rekening default affiliate yang merupakan patner sekongkol admin.

Anda dimanipulasi dan ditipu admin. Usaha promosi anda tidak saja sia-sia, tapi justru diperalat oleh admin untuk memperkaya dirinya sendiri.

--------------

Inilah trik manipulasi yang paling banyak dilakukan pengelola affiliate program. Trik ini sebenarnya cukup sederhana dan kalau anda mau mengamati website-website affiliasi dengan sedikit menyelidik, anda pasti mengetahuinya.

Namun begitu, ada banyak trik lain yang lebih rumit dan tersembunyi. Jangankan newbie, orang yang sudah beberapa lama mengenal internet marketing pun banyak yang tidak mengetahui keberadaan trik-trik ini.

Saya sudah mengamati trik-trik penipuan affiliate program di Indonesia sejak akhir 2007/awal 2008 lalu. Saya juga mencari-cari informasi yang utuh mengenai hal ini, tapi tidak menemukannya kecuali berupa potongan-potongan informasi tak lengkap yang terserak di sana-sini.

Nopember 2009 lalu saya memutuskan untuk meriset sendiri dan menghimpun semua info yang ada. Dan setelah bekerja selama 2 bulan (Nopember-Desember), akhirnya saya menemukan 7 trik manipulasi yang dilakukan banyak pengelola program reseller di Indonesia.

Ini bukan trik penipuan dengan permainan kata-kata, melainkan pada sistem reseller/afiliasinya.

7 trik penipuan ini pun masih mungkin untuk dikembangkan lagi. Saya memperhatikan ada pengelola program reseller/afiliasi yang 'mengembangkan' trik-trik manipulasi dan penipuan terhadap resellernya.

Ketika satu trik penipuannya diketahui (segelintir) orang, ia berpindah ke trik penipuan lain.

Di antara trik-trik penipuan ini, ada yang sepenuhnya berada dalam kendali pengelola. Maksudnya, siapa pun yang mengikuti affiliate program tersebut, maka akan dimanipulai dan tertipu.

Tapi ada juga yang bisa dihindari oleh reseller/affiliate marketer dengan tehnik-tehnik tertentu - mulai dari yang gratis hingga berbayar, mulai dari yang sederhana (amatir) hingga yang rumit (pro).

Demikian dan semoga bermanfaat!