Kebanyakan orang mungkin akan menjawab kira-kira begini:
“Saya akan melihat apakah yang ia berikan melalui produknya sesuai dengan yang ia janjikan pada sales letternya”
Saya bahkan pernah menemukan ada Internet Marketer yang membela Internet marketer (IMer) lainnya dari tuduhan penipuan hanya karena IMer tersebut bersikap terbuka dalam sales letter-nya. Ia menunjukkan secara transparan inti dan materi produknya pada sales letter. Ia tidak menutup-nutupi atau menyembunyikannya. Singkatnya, sang Imer bukan penipu karena tidak ‘menjual produk dalam karung’.
Benarkan cara penilaian ini? Tentu saja benar. Penjual yang ternyata tidak memberikan apa yang ia janjikan pada pada sales letter tentu saja berarti menipu.
Tapi cara penilaian ini TIDAK CUKUP dan memiliki 2 kelemahan. Pertama, para netter memiliki latar belakang, pengalaman dan kondisi khusus yang menyebabkan penilaian mereka berbeda-beda.
Si A mungkin menilai sebuah ebook tentang internet marketing bermutu tinggi lantaran ia baru mengenal internet marketing saat membeli/membaca ebook tersebut. Tapi si B menilainya sebagai ebook sampah atau murahan karena kebetulan yang bersangkutan sudah cukup banyak belajar materi internet marketing sebelum membeli dan membaca ebook tersebut.
Yang KEDUA – dan ini yang menjadi fokus dalam posting ini – adalah bahwa penipuan bisa terjadi atau dilakukan di luar sales letter dan materi produk. Misalnya, pada sistem pemasaran/penjualan yang diterapkan dalam memasarkan suatu produk.
Disini saya berbicara (=menulis) tentang sistem reseller/affiliasi pada program-program affiliate/reseller di Indonesia.
Persoalan ini sangat krusial mengingat umunya Internet Marketer di Indonesia menggunakan program affiliate/reseller dalam memasarkan produknya. Metode ini terbukti efektif memasarkan produk di internet.
Pada saat yang sama, memasarkan produk orang lain atau yang lebih populer dengan istilah reseller/ affiliate marketing adalah metode menghasilkan uang di internet yang paling direkomendasikan buat pemula, bahkan tetap idola para senior.
Dan tahukah anda rahasia trik-trik manipulasi/penipuan yang banyak diterapkan pengelola program affiliate /reseller pada sistem reseller/affiliasinya?
Saya menemukan setidaknya ada 7 trik manipulasi. Sebagiannya bisa dihindari oleh reseller/affiliate, sedangkan yang lain berada di luar kendali mereka sehingga siapapun yang ikut program affiliate/ reseller yang menerapakan trik manipulasi ini akan terkena tipu.
Seorang penjual/pemasar online bisa saja terbuka dalam sales letternya soal materi produk yang ia jual, tapi kalau ia menerapakan sistem reseller/affiliasi yang manipulatif, maka pasti merugikan para reseller/affiliate. Faktanya, mereka diperalat dan diperas untuk memperkaya si pengelola.
Salah satu dari 7 trik manipulasi pada sistem reseller/afiliasi adalah sistem default. Untuk mempelajari sistem ini, silahkan lihat di 7 Trik ManipulasiProgram Reseller Terbongkar!
Untuk mengetahui contoh kasus kehilangan komisi akibat sistem default, lihat di Cara Promosi Link Affiliate/Reseller yang Umum tapi Salah Fatal.
Untuk mengetahui cara amatir-paling sederhana – tapi tidak diketahui kebanyakan reseller/affiliate – untuk menghindari trik penipuan pada sistem reseller/affiliate, lihat di Cara Melindungi Komisi Reseller/Affiliate dari Pencurian.
Semoga bermanfaat!